review film ford v ferari

Tak Harus Tau Mobil Untuk Tercengang Menonton Ford V Ferarri

Ford v Ferarri adalah film tahun 2019 yang di sutradari oleh james mangold dan di perankan oleh matt damon dan christian bale. Duet antara pemeran utama the martian dan trilogi batman arahan chirstopher nolan ini sungguh menyajikan sebuah film mahakarya berdurasi 152 menit tegang dari awal sampai akhir.

Penonton tidak harus mengerti dengan mobil untuk menikmati cerita yang di sajikan film mahakarya yang di ambil dari sebuah event balap le mans 24 hours yang sangat terkenal di eropa. Film ini di sajikan dengan teknik sinema yang sangat mendasar dimana membangun tensinya dari awal sampai ke akhir sehingga penonton bisa merasakan peningkatan adreanlin di sepanjang penceritaannya yang sangat menarik dan di perankan dengan baik oleh semua aktor dan aktrisnya yang memukau.

Acungan jempol perlu di berikan untuk matt damon dan christian bale yang mampu memberikan nyawa yang begitu berkesan bagi kararkter yang mereka perankan. Peran pendukung seperti caitriona balfe yang memerankan mollie juga sangat berkesan dan memberikan emosi yang mendalam dalam perkembangan cerita. Jon bernthal juga memainkan perannya dengan baik sebagai vice president dari ford company dan henry ford II yang di perankan tracy letts juga penuh dengan kharisma dan kepemimpinan ceo leader global company yang ikut memperseru lika liku cerita yang sangat simpel ini.

Film ini di setting di tahun 1963 dimana tema utama dari sepanjang film ini adalah persaingan antara dua raksasa perusahan otomotif amerika dan eropa yaitu ford company dan scuderia ferarri dengan tokoh tokoh di baliknya menjadi motor pengerak untuk mempertajam arah persaingan kedua perusahaan ini dalam memantapkan gengsi mereka di mata dunia.

Awalnya ford mengalami penurunan penjualan dan bagian pemasaran yang di pertanggung jawabkan oleh lee iacocca ini di pertanyakan oleh henry ford II tentang bobroknya sales mereka dan iacocca datang dengan sebuah ide briliian yaitu mengakusisi perusahaan ferarri yang di lakoni oleh enzo ferarri yang sedang di landa krisis kebangkrutan.

Latar dari ide iacocca sendiri adalah imej dari ferarri sebagai mobil tercepat di dunia di masa itu adalah fakta yang tidak bisa di sanggah oleh siapapun. Awalnya henry ford II cukup memandangan rendah rencana ini dengan mengatakan jumlah mobil yang di produksi ferarri dalam setahun bahkan tidak bisa bersanding dengan jumlah mobil yang di produksi ford dalam sehari. Tapi iacocca berpendapat lain yaitu ferarri tetap di pandang sebagai mobil paling bergengsi karena itu adalah mobil tercepat mobil para juara.

Berangkat dari ide yang menjanjikan ini lah ford mengirimkan iacocca untuk menemui enzo ferarri untuk membebaskan mereka dari lilitan utang kebangkrutan. Setelah mempelajari dengan hati hati enzo ferarri menolak proposal dari ford dan menghina ford company yang tertinggal jauh dari perusahaan miliknya. Lebih jauh lagi enzo ferarri menghina henry ford yang di sebut sebutnya bukan henry ford seungguhnya karena memang itu adalah anak henry ford sendiri yang tentu di pandang rendah mewarisi semangat ford company yang di kenal.

Penolakan ini kemudian di sampaikan iacocca langsung ke depan henry ford yang memintanya untuk mengungkapkan semua omongan enzo ferarri kata per kata. Di saat itu juga lah ford II dengan kharismanya memberikan perintah untuk membuat sebuah mobil balap tercepat dan mobil itu akan berkompetisi dalam balap le mans 24 hours dan mengalahkan ferarri dan ia sendiri akan duduk di sana untuk melihatnya. Ini bisa di bilang sebagai salah satu grand scene dari panasnya persaingan antara dua raksasa otomotif ini.

Sementara itu di balik persaingan kedua perusahaan ini caroll shelby dan ken miles adalah dua profesional dalam bidang otomotif yang sangat mengerti akan dunia balap dan berkecimpung di dalamnya dengan pembangunan karakter yang di bangun dengan baik dan di padu dengan persaingan ford ferarri, mereka berdua lah yang di cari iacocca nantinya untuk memenangkan balap le mans nantinya. Caroll shellby sebagai mantan pembalap juara yang telah penisun karena kondisi jantungnya di hire sebagai kepala pproyek pengambangan balap ini yang kemudia shelby pergi mencari ken miles seorang pembalap mobil terbaik di masanya dengan gaya nyentriknya.

Dari sini plot akan maju dengan begitu tegas dari setiap scene ke setiap scene dan membawakan film ini sampai ke beberapa klimaks dan mencapai ending klimaks yang sangat memuaskan. Penonton akan di buat tertawa, ngeri, tegang, terkagum kagum dengan segala yang di sajikan dengan penceritaan yang sangat sederhana ini tergambar dengan detail tapi tidak membosankan sama sekali. Bisa di bilang ini adalah film terbaik tahun 2019 dan patut di masukkan sebagai salah satu list film terbaik sepanjang masa.

Penonton tidak harus mengerti dengan mobil untuk menikmati cerita yang di sajikan film mahakarya yang di ambil dari sebuah event balap le mans 24 hours yang sangat terkenal di eropa. Film ini di sajikan dengan teknik sinema yang sangat mendasar dimana membangun tensinya dari awal sampai ke akhir sehingga penonton bisa merasakan peningkatan adreanlin di sepanjang penceritaannya yang sangat menarik dan di perankan dengan baik oleh semua aktor dan aktrisnya yang memukau.

Acungan jempol perlu di berikan untuk matt damon dan christian bale yang mampu memberikan nyawa yang begitu berkesan bagi kararkter yang mereka perankan. Peran pendukung seperti caitriona balfe yang memerankan mollie juga sangat berkesan dan memberikan emosi yang mendalam dalam perkembangan cerita. Jon bernthal juga memainkan perannya dengan baik sebagai vice president dari ford company dan henry ford II yang di perankan tracy letts juga penuh dengan kharisma dan kepemimpinan ceo leader global company yang ikut memperseru lika liku cerita yang sangat simpel ini.

Film ini di setting di tahun 1963 dimana tema utama dari sepanjang film ini adalah persaingan antara dua raksasa perusahan otomotif amerika dan eropa yaitu ford company dan scuderia ferarri dengan tokoh tokoh di baliknya menjadi motor pengerak untuk mempertajam arah persaingan kedua perusahaan ini dalam memantapkan gengsi mereka di mata dunia.

Awalnya ford mengalami penurunan penjualan dan bagian pemasaran yang di pertanggung jawabkan oleh lee iacocca ini di pertanyakan oleh henry ford II tentang bobroknya sales mereka dan iacocca datang dengan sebuah ide briliian yaitu mengakusisi perusahaan ferarri yang di lakoni oleh enzo ferarri yang sedang di landa krisis kebangkrutan.

Latar dari ide iacocca sendiri adalah imej dari ferarri sebagai mobil tercepat di dunia di masa itu adalah fakta yang tidak bisa di sanggah oleh siapapun. Awalnya henry ford II cukup memandangan rendah rencana ini dengan mengatakan jumlah mobil yang di produksi ferarri dalam setahun bahkan tidak bisa bersanding dengan jumlah mobil yang di produksi ford dalam sehari. Tapi iacocca berpendapat lain yaitu ferarri tetap di pandang sebagai mobil paling bergengsi karena itu adalah mobil tercepat mobil para juara.

Berangkat dari ide yang menjanjikan ini lah ford mengirimkan iacocca untuk menemui enzo ferarri untuk membebaskan mereka dari lilitan utang kebangkrutan. Setelah mempelajari dengan hati hati enzo ferarri menolak proposal dari ford dan menghina ford company yang tertinggal jauh dari perusahaan miliknya. Lebih jauh lagi enzo ferarri menghina henry ford yang di sebut sebutnya bukan henry ford seungguhnya karena memang itu adalah anak henry ford sendiri yang tentu di pandang rendah mewarisi semangat ford company yang di kenal.

Penolakan ini kemudian di sampaikan iacocca langsung ke depan henry ford yang memintanya untuk mengungkapkan semua omongan enzo ferarri kata per kata. Di saat itu juga lah ford II dengan kharismanya memberikan perintah untuk membuat sebuah mobil balap tercepat dan mobil itu akan berkompetisi dalam balap le mans 24 hours dan mengalahkan ferarri dan ia sendiri akan duduk di sana untuk melihatnya. Ini bisa di bilang sebagai salah satu grand scene dari panasnya persaingan antara dua raksasa otomotif ini.

Sementara itu di balik persaingan kedua perusahaan ini caroll shelby dan ken miles adalah dua profesional dalam bidang otomotif yang sangat mengerti akan dunia balap dan berkecimpung di dalamnya dengan pembangunan karakter yang di bangun dengan baik dan di padu dengan persaingan ford ferarri, mereka berdua lah yang di cari iacocca nantinya untuk memenangkan balap le mans nantinya. Caroll shellby sebagai mantan pembalap juara yang telah penisun karena kondisi jantungnya di hire sebagai kepala pproyek pengambangan balap ini yang kemudia shelby pergi mencari ken miles seorang pembalap mobil terbaik di masanya dengan gaya nyentriknya.

Dari sini plot akan maju dengan begitu tegas dari setiap scene ke setiap scene dan membawakan film ini sampai ke beberapa klimaks dan mencapai ending klimaks yang sangat memuaskan. Penonton akan di buat tertawa, ngeri, tegang, terkagum kagum dengan segala yang di sajikan dengan penceritaan yang sangat sederhana ini tergambar dengan detail tapi tidak membosankan sama sekali. Bisa di bilang ini adalah film terbaik tahun 2019 dan patut di masukkan sebagai salah satu list film terbaik sepanjang masa.